Masihkah Micin Dianggap Berbahaya? Temukan Jawabannya di Sini!

Masihkah Micin Dianggap Berbahaya? Temukan Jawabannya di Sini!

MSG (MonoSodium Glutamat) atau yang lebih dikenal Micin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ya, zat berbahaya yang dicampurkan pada makanan itu sudah menjadi trending pembicaraan dikalangan ilmuan, pemerhati gizi, bahkan ibu rumah tangga. Winarno (2004), mengatakan bahwa diantara semua zat pembangkit rasa yg beredar di pasaran hanya monosodium glutamat (MSG) lah yang menjadi polemik antara produsen dan konsumen .

Masihkah Micin Dianggap Berbahaya

Asam glutamat atau Monosodium Glutamat (MSG) telah digunakan sejak 1940 dan kurun waktu 40 tahun terakhir menjadi penyedap rasa yg tak tergantikan di pasaran. Asam glutamat adalah 1 dari 20 protein yg ditemukan, dan MSG merupakan monomer dari Asam glutamat menurut sifat kimiawisnya. Penambahan MSG sebenarnya tidak memberikan rasa yang berarti atau tidak mengubah rasa sejati dari makanan yang ditambahkannya, namun rasa gurihnya membuat makanan , misal sayuran, sup, yang berasa tawar menjadi gurih (Anonimous 2006).

MSG memiliki sejarah panjang di jepang, karena negara sakura ini telah memakai zat penyedap rasa ini sejak tahun 1960an. MSG yang dipakai di jepang berasal dari sejenis rumput laut yaitu Laminaria japonica., Kikunae Ikeda pada tahun 1908 , seorang profesor di Universitas Tokyo, menemukan ternyata asam glutamat yang terkandung pada rumput laut itu lah yang menyebabkan rasa gurih pada makanan. Yang menjadi pokok bahasan sekarang adalah, apakah bahaya dari MSG membuat MSG seharusnya dilarang dari peredaran?.

Bahaya utama MSG adalah terletak di kemampuanya merubah rangsang syaraf indra pengecap, sehingga rasa gurih dari MSG diterima dengan baik oleh lidah. Pengalihan rangsang ini membuat konsumen, terutama anak-anak, menjadi terbiasa makan makanan yang gurih (mengandung MSG) daripada makanan natural lain, karena rangsang rasa nya telah teralihkan akibat konsumsi berlebihan MSG. MSG juga memiliki reseptor pada otak yang diduga berpengaruh pada kebodohan seseorang. Kecerdasan akan menurun ketika terlalu banyak reseptor glutamat di otak yang mengikat MSG.

Setelah melihat semua bahaya itu bagaimana tanggapan dunia mengenai bahaya MSG? Apakah MSG sudah bukan menjadi barang konsumsi yg sehat bagi masyarakat? Ternyata tidak, Sekarang ini MSG dimasukkan sebagai GRAS (Generally Recognized As Save) atau secara umum dianggap aman. Hal ini didukung oleh US Food and Drugs Administration (FDA), atau badan pengawas makanan dan obat-obatan (semacam Ditjen POM) di Amerika yang menyatakan MSG aman dikonsumsi. Tentu dalam batas konsumsi yang wajar (Anonimous 2003).

Dewasa ini, produk makanan ringan di indonesia sering memakai istilah MNG (MonoNatrium Glutamat) daripada istilah MSG itu sendiri. Perlu diketahui bahwa Sodium dan Natrium merupakan zat yang sama yang disimbolkan sebagai (Na) dalam sistem periodik unsur kimia. Yang membedakan adalah Sodium lebih dikenal di Jerman, karena kata Sodium bersumber dari bahasa jerman, dan Natrium berasal dari bahasa Inggris. Sehingga kedua nama tersebut merupakan sama, atau MNG dan MSG adalah sama. Jadi, jangan sampai tertipu.

Walaupun begitu, segala sesuatu yang berlebihan akan meimbulkan masalah. Sebaiknya, jangan terlalu sering mengonsumsi makanan yang mengandung MSG dan MNG. Tetap pilih-pilih yang cermat ya untuk buah hati kesayangan Anda.
Advertisement

Baca juga:

Buka Komentar
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar