Mengenal Kesuburan, Usia, dan Obat Kesuburan

Mengenal Kesuburan, Usia, dan Obat Kesuburan

Selama dua dekade belakangan terjadi peningkatan jumlah wanita yang menunda kehamilan hingga mereka berusia 30-an, sementara jumlah ibu yang berumur 20-an kian menurun drastis. Tidak ada penyebab khusus kenapa hal ini terjadi tapi kemungkinan ada hubungannya dengan pencapaian karir dan stabilitas finansial sebelum hamil dan memiliki anak atau bisa juga karena kendala untuk menemukan pasangan hidup yang tepat.


Alat kontrasepsi saat ini juga semakin banyak variannya yang berarti semakin memberi keamanan bagi penggunanya. Keinginan untuk membina keluarga lengkap dengan kehadiran anak menjadi tersisihkan hingga waktu yang dianggap tepat.

Di sisi lain, semakin banyak pasangan yang memilik masalah kesuburan. Tahukah Anda? Kesuburan wanita dipengaruhi oleh usia. Ada sejumlah alasan kenapa ini terjadi, termasuk menstruasi yang semakin pendek dan tidak teratur, berkurangnya jumlah sel telur yang baik, dan menipisnya lapisan pada rahim yang berarti berkurangnya kemampuan untuk menahan sel telur yang telah dibuahi pada tempatnya.

Para ahli berpendapat menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat bisa meningkatkan kesempatan untuk hamil, meski tetap penting untuk mewaspadai kesuburan karena faktor usia, terutama jika Anda berada dipertengahan usia 30-an dan berencana untuk hamil.

Penyebab masalah kesuburan bisa bermacam-macam, diantaranya bisa karena masalah ovulasi, endometriosis, masalah pada sperma pria, atau penyebab lain yang tidak bisa dijelaskan secara medis.

Saat berkonsultasi, dokter akan melihat riwayat kesehatan Anda, termasuk sudah berapa lama Anda berusaha untuk hamil, apakah suami pernah memiliki anak dari pasangan lain, atau adakah penyakit yang bisa mempengaruhi kemungkinan untuk bisa hamil. Bisa jadi pasangan Anda diminta untuk memberikan sampel sperma.

Banyak obat kesuburan yang tersedia bagi mereka yang berusaha untuk hamil. Kemungkinan yang diberikan pertama kali oleh dokter untuk Anda adalah Clomid. Clomid merupakan obat anti estrogen yang bisa membantu Anda berovulasi secara teratur dan meningkatkan kemungkinan untuk hamil. Dokter akan meresepkan obat ini serta memantau perkembangannya.

Seperti halnya penggunaan obat lain, Anda akan mengalami efek samping dari Clomid, jadi penting untuk mengetahui informasi yang diperlukan dari dokter sebelum memulai pengobatan. Jika Anda tidak berovulasi sebagaimana mestinya dalam 6 bulan dan tidak ada tanda kehamilan, dokter akan memberi pilihan lain baik untuk Anda maupun pasangan. Clomid hanya digunakan berdasarkan resep dokter, jadi Anda tidak bisa membelinya sembarangan.
Advertisement

Baca juga:

This Is The Newest Post
Buka Komentar
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

Tidak ada komentar